Senin, 14 November 2011

Tim Bola Voli KORPRI Universitas Brawijaya


Tak Ada Regenerasi, Sempat Mati Suri
Pagi itu (14/11) matahari terik sekali memancarkan sinarnya. Menyengat dan membakar tubuh orang yang berjemur dibawahnya. Langit terlihat cerah dengan gumpalan awan yang tak pernah diam. Angin panas berhembus kecil menerpa dedaunan.

Lapangan voli sebelah selatan GOR Pertamina Universitas Brawijaya (UB) terlihat lebih ramai dari biasanya. Terlihat pula ‘bapak-bapak’ menggunakan kostum olahraga seragam berwarna biru tua kombinasi merah dengan nomor di dada dan di punggunya sedang asik memainkan bola voli dengan rekannya.

Ya, itu adalah satu tim bola voli KORPRI UB (Korps Pegawai Republik Indonesia). mereka akan bermain dalam partai eksebisi pembukaan Rektor Cup IX bertajuk Invitasi Bola Voli antar Fakultas se-UB. Mereka diundang panitia untuk menjadi tim pembuka melawan tim Unit Aktivitas Bola Voli (UABV) UB.

Dalam pertandingan itu, tim KORPRI UB mengakui keunggulan UABV. Mereka ditaklukkan tiga set langsung tanpa balas. (25-16, 26-24, dan 25-12). Meskipun mereka kalah, tetapi kegembiraan dan kepuasan masih terpancar pada wajah pemain KORPRI UB.

Tim Bola Voli KORPRI UB terbentuk sekitar tahun 1986-an. Tim ini terbentuk karena karyawan memiliki kesamaan hobi terhadap voli. Begitu pula dengan tim di cabang olahraga lain. Pemain voli KORPRI UB terdiri dari beberapa karyawan di lingkup UB. Ada yang berprofesi sebagai karyawan di bagian kemahasiswaan sampai satpam rektorat. Pemain dikumpulkan dari hasil pemantauan terhadap karyawan-karyawan di lingkup UB ”Ada yang memberitahu kepada saya, pemain-pemain yang memiliki dan minat bermain voli,” ujar Feri Subagyo (40), pelatih tim KORPRI UB.

Saat ini tim KORPRI UB hanya memiliki sepuluh pemain yang aktif. Usianya pun rata-rata lebih dari 30 tahun. Pemain pun tidak diganjar gaji, seperti layaknya tim voli lain. “Mereka hanya sukarela saja ikut tim ini,” ujar Subagyo.

Menurut Subagyo, Tim KORPRI UB melakukan latihan rutin tiap hari Kamis dan Sabtu di Lapangan Fakultas Ilmu Administrasi. Latihan pun banyak menemui kendala. Diantaranya sulit untuk mengumpulkan seluruh pemain.

Tetapi Yohannes (34), salah satu pemain KORPRI UB membantah latihannya diadakan secara rutin. “Latihan pun hanya dilaksanakan sekali setiap bulan,” ujar pemain yang berprofesi sebagai satpam rektorat UB. Pemain bernomor punggung 9 ini menambahkan kalau latihan timnya yang kurang, karena mereka memiliki kewajiban lain yaitu bekerja.

Meskipun jarang latihan, tim KORPRI UB ini sering mengikuti pertandingan dan menorehkan prestasi. “Diantaranya kompetisi bola voli antar klub se-Malang Raya di Tumpang tahun 2007. Kami juara dua,” ujar Joko Wiyono, pemain KORPRI UB yang juga karyawan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Pada bulan Juli 2011 lalu, tim KORPRI UB mampu masuk 8 besar Open Tournament Volly di Gunung Kawi, Malang. Selain itu, setiap ulang tahun KORPRI pun, mereka juga ikut berpartisipasi pada turnamennya.

Subagyo menjelaskan tim voli KORPRI UB sempat mati suri. Terbukti sejak awal terbentuknya sampai 2009, tim KORPRI tidak teroganisir secara baik. Baru pada awal 2010, mulai diaktifkan lagi.

Subagyo menginginkan kedepannya, tim voli KORPRI UB meningkatkan prestasinya. Pemainnya pun berharap adanya regenerasi di dalam tubuh tim. “Makin lama kita kan makin tua, fisik jelas makin melemah,” ungkap Sigit Hadi, karyawan Bagian Kemahasiswaan Fakultas Hukum ini. (Welga Febdi Risantino)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar