Tak Ada Regenerasi,
Sempat Mati Suri
Pagi itu (14/11)
matahari terik sekali memancarkan sinarnya. Menyengat dan membakar tubuh orang
yang berjemur dibawahnya. Langit terlihat cerah dengan gumpalan awan yang tak pernah
diam. Angin panas berhembus kecil menerpa dedaunan.
Lapangan voli
sebelah selatan GOR Pertamina Universitas Brawijaya (UB) terlihat lebih ramai
dari biasanya. Terlihat pula ‘bapak-bapak’ menggunakan kostum olahraga seragam
berwarna biru tua kombinasi merah dengan nomor di dada dan di punggunya sedang
asik memainkan bola voli dengan rekannya.
Ya, itu adalah
satu tim bola voli KORPRI UB (Korps Pegawai Republik Indonesia). mereka akan
bermain dalam partai eksebisi pembukaan Rektor Cup IX bertajuk Invitasi Bola Voli antar Fakultas se-UB.
Mereka diundang panitia untuk menjadi tim pembuka melawan tim Unit Aktivitas
Bola Voli (UABV) UB.
Dalam
pertandingan itu, tim KORPRI UB mengakui keunggulan UABV. Mereka ditaklukkan
tiga set langsung tanpa balas. (25-16, 26-24, dan 25-12). Meskipun mereka
kalah, tetapi kegembiraan dan kepuasan masih terpancar pada wajah pemain KORPRI
UB.
Tim Bola Voli KORPRI UB terbentuk sekitar tahun 1986-an. Tim ini terbentuk karena karyawan memiliki kesamaan hobi terhadap voli. Begitu pula dengan tim di cabang olahraga lain. Pemain voli KORPRI UB terdiri dari beberapa karyawan di lingkup UB. Ada yang berprofesi sebagai karyawan di bagian kemahasiswaan sampai satpam rektorat. Pemain dikumpulkan dari hasil pemantauan terhadap karyawan-karyawan di lingkup UB ”Ada yang memberitahu kepada saya, pemain-pemain yang memiliki dan minat bermain voli,” ujar Feri Subagyo (40), pelatih tim KORPRI UB.
Saat ini tim
KORPRI UB hanya memiliki sepuluh pemain yang aktif. Usianya pun rata-rata lebih
dari 30 tahun. Pemain pun tidak diganjar gaji, seperti layaknya tim voli lain.
“Mereka hanya sukarela saja ikut tim ini,” ujar Subagyo.
Menurut
Subagyo, Tim KORPRI UB melakukan latihan rutin tiap hari Kamis dan Sabtu di
Lapangan Fakultas Ilmu Administrasi. Latihan pun banyak menemui kendala.
Diantaranya sulit untuk mengumpulkan seluruh pemain.
Tetapi Yohannes
(34), salah satu pemain KORPRI UB membantah latihannya diadakan secara rutin. “Latihan
pun hanya dilaksanakan sekali setiap bulan,” ujar pemain yang berprofesi
sebagai satpam rektorat UB. Pemain bernomor punggung 9 ini menambahkan kalau
latihan timnya yang kurang, karena mereka memiliki kewajiban lain yaitu bekerja.
Meskipun
jarang latihan, tim KORPRI UB ini sering mengikuti pertandingan dan menorehkan
prestasi. “Diantaranya kompetisi bola voli antar klub se-Malang Raya di Tumpang
tahun 2007. Kami juara dua,” ujar Joko Wiyono, pemain KORPRI UB yang juga
karyawan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Pada bulan
Juli 2011 lalu, tim KORPRI UB mampu masuk 8 besar Open Tournament Volly di Gunung Kawi, Malang. Selain itu, setiap
ulang tahun KORPRI pun, mereka juga ikut berpartisipasi pada turnamennya.
Subagyo
menjelaskan tim voli KORPRI UB sempat mati suri. Terbukti sejak awal
terbentuknya sampai 2009, tim KORPRI tidak teroganisir secara baik. Baru pada
awal 2010, mulai diaktifkan lagi.
Subagyo
menginginkan kedepannya, tim voli KORPRI UB meningkatkan prestasinya. Pemainnya
pun berharap adanya regenerasi di dalam tubuh tim. “Makin lama kita kan makin
tua, fisik jelas makin melemah,” ungkap Sigit Hadi, karyawan Bagian
Kemahasiswaan Fakultas Hukum ini. (Welga
Febdi Risantino)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar