Selasa, 03 Januari 2012

Organisasi PBNU Layak Format atau BUBARKAN!



     PBNU adalah organisasi islam yang sudah ada sejak Belanda menjajah di negeri ini. Romo Kyai Hasyim sang Founding Fathersnya telah memperjuangkan organisasi ini untuk wadah para umat islam berkeluh kesah, mulai dari permasalahan perbedaan pendapat sampai permasalahan umat dalam ekonomi dan politik. Sepanjang usia yang terus dewasa organisasi ini masuk dalam partai politik dengan ketua umum pertama Gus Dur yang juga ketua umum PBNU (saat itu masih NU). Keberadaan organisasi ini merupakan solusi buat umat islam untuk bertukar pikiran masalah perkembangan zaman dan bagaimana islam menyikapinya. Kala itu simpatisan semakin banyak dan memang benar saat itu NU adalah organisasi yang Ngademno umat (istilah Jawa), maksudnya wdah para cendekiawan muda untuk berkembang dan wadah para pemeluk yang masih awam untuk bertanya tentang hkum-hukum Islam.
     Perkembangan NU yang pesat dengan simpatisan loyal yang sampai ke Asia bahkan dunia, membuat para pemilik kepentingan berebut andil dalam organisasi ini. Kearifan sudah berubah menjadi politik uang. Bahkan dalam pemilihan ketua umum sendiri bagi-bagi uang sudah biasa. Jadilah sekarang organisasi ini menjadi peresah umat, bagaimana tidak tiap statement yang dikeluarkan masing-masing pimpinan saling bertolak belakang. Bahkan yang paling ekstrim baru-baru ini pernyataan kontrofersi yang sangat meresahkan umat dikeluarkan oleh ketua umumnya sendiri Said Agil Sirod saat isu tentang sunni-syiah beredar mengeluarkan pernyataan  “Itu politik, antara paman dan ponakan saja bisa berkelahi,” Ujarnya. Padahal sudah menjadi kesepakatan ulama dunia bahwa Syiah adalah aliran sesaat dan konflik yang terjadi di Indonesia antara Syiah-Sunni adalah konflik akidah dan merupakan perjuangan Islam untuk segera menghanguskna aliran sesaat ini, malah ditanggapi sebagai konflik keluarga.
     Selain itu dalam situs Voa-Islam.com menyatakan dalam salah satu artikelnya validitas  data yang dirilis Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj itu meragukan. Misalnya menyebut yayasan Al-Sofwah dipimpin oleh Ustadz Farid Oqbah dan Ustadz Aman Abdurrahman. Siapapun aktivis akan tertawa terkekeh-kekeh mendengar data ini, karena semua orang tahu, Ustadz Farid Oqbah adalah Pimpinan Islamic Centre Al-Islam, bukan pimpinan Al-Sofwah. Sedangkan Ustadz Aman Abdurrahman, memang pernah menjadi staf karyawan di Al-Sofwah, tapi tidak pernah menjabat sebagai pimpinan. Nampaknya kiyai nomor satu di PBNU ini harus menata ulang adab  berbicara dan menjaga lisannya, jika ia masih beriman bahwa seluruh ucapan dan perbuatan pasti dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Berkatalah baik atau diam!
     Masih layak kah organisasi ini dipertahankan dengan formatnya sekarang. Menurut hemat saya dari pada terus-menerus meresahkan umat dengan ucapan-ucapannya yang terus berubah lebih baik organisasi ini segera diformat atau hancurkan saja!
Sumber : Voa-Islam.com

1 komentar:

  1. Penjelasan Yayasan Al-Sofwa Atas Pernyataan DR. Said Agil Siradj « Situs Dakwah & Informasi Islam - http://www.alsofwa.com/23695/penjelasan-yayasan-al-sofwa-atas-pernyataan-dr-said-agil-siradj.html

    BalasHapus