Jumat, 16 Desember 2011

Dari Dang Sampai Dut yang Selalu Pasang Surut


Soneta
Siapa tak kenal dangdut, musik yang khas dengan tabuhan gendangnya serta tiupan serulingnya yang diklaim oleh masyarakat Indonesia sebagai musik asli tanah air ini terbilang unik. Pasalnya musik yang satu ini bisa dikatakan lain daripada yang lain. Baik dalam setiap syair lagunya, alunan melodinya, dan racikan musiknya yang khas memberikan nilai lebih pada telinga penikmatnya. 
Yang berbeda dari musik ini adalah dalam segala situasi yag digambarkan, mau itu senang, sedih, maupun marah, tetap saja bergoyang. Itulah musik dangdut. Alunan seruling bambu dan kepiawaian musisinya dalam memainkan gendang seolah menghipnotis penikmatnya untuk tidak henti-hentinya bergoyang mengikuti melodi dang dan ndut yang disajikan.

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music. Sehingga sampai dewasa ini dangdut kerap kali mengalami pergeseran.

Kejayaan dangdut pada era orde baru ditandai dengan melambungnya nama Rhoma Irama dan Soneta sebagai pelantun dangdut yang khas dan pernah menjadi ikon dangdut pada masa itu. Tak ayal gelar Raja Dangdut pun disematkan kepada pelantun syair "Syahdu" tersebut.

Dewasa ini dangdut mulai eksis kembali membanjiri kancah musik tanah air dengan wajah barunya. Di mana sebelumnya, pada awal milenium, dangdut sempat padam terlindas oleh musik pop dan rock yang dibawakan oleh band-band masa kini. Wajah baru dangdut membawa perubahan baik dari musik dangdut itu sendiri juga kalangan penggemarnya. Aransemen demi aransemen pun dilakukan agar musik ini tak lagi ketinggalan zaman. Pedangdut-pedangdut baru bermunculan seperti Ridho Rhoma dengan “Menunggumu”, Melinda dengan “cinta satu malam” dan yang sempat fenomenal akhir-akhir ini, Ayu Ting-Ting dengan “Alamat Palsu”-nya membawa kesan peremajaan tersendiri bagi dunia musik dangdut.

Dangdut adalah musik yang paling dekat dengan rakyat. Hal ini karena dangdut adalah hiburan yang bisa dinikmati dengan biaya yang relatif murah. Di antara genre musik yang ada, dangdutlah yang tergolong musik paling meriah, menghibur, dan mudah dicerna. Melihat kultur masyarakat Indonesia dengan mayoritas dari kalangan menengah ke bawah, dangdut adalah musik yang sesuai dengan konsumsi mereka.

Dangdut adalah musik asli Indonesia. Dengan melestarikan dan tidak mengotorinya berarti kita telah melestarikan salah satu budaya bangsa dengan sebaik-baiknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar