Berjualan Rokok Hanya Untuk Anak Istri
Semangat
pantang menyerah, mungkin kata-kata itu cocok untuk Suroto yang menjajakan
rokok demi menghidupi anak dan istrinya.
Suroto
(37), bapak dari dua anak ini salah satu pendual rokok di jalan Malioboro.
Suroto berasal dari Solo. Dia memilih berjualan di Jogja karena menurutnya di
Jogja keuntungan yang dia dapatkan lebih banyak sehingga cukup untuk menghidupi
2 anaknya yang saat ini masih sekolah TK dan SD.
Awalnya,
suroto bingung mencari bidang usaha yang ia tekuni. Pilihannya pun jatuh pada
rokok, karena saat itu ia menerima ajakan temannya yang sudah lebih lama
menggeluti di bidang tersebut. Walaupun penghasilan yang ia dapatkan dari
menjual rokok tidak terlalu banyak ia yakin dapat menghidupi anak dan istrinya
yang menanti.
Suroto
mulai bekerja sejak pukul 09.00 s/d sore pulul 16.00 ia memperoleh penghasilan
sebanyak Rp. 25.000,- akan tetapi kadang ia berjualan sampai malam, keuntungan
yang ia dapatkan bila berjualan sampai malam bisa mencapai Rp. 50.000,-. Suroto
harus pintar-pintar membagi penghasilan, saat ditanya apakah uang segitu cukup
pak ? ya besar pasak dari pada tiang katanya sambil membasuh mukanyanya yang
kusam” Dia juga mengatakan bahwa ia harus pintar-pintar membagi uang karena ia
harus menanggung uang makannya sehari-hari, terus biaya untuk kos yang harus ia
bayarkan sebanyak Rp. 120.000,- per bulan, belum untuk pulang ke kampung
halaman dan memberi nafkah kepada anak istrinya. Mujiono juga salah satu teman
sehabitat berjualan rokok suroto menurutnya suroto orangnya baik. Dia mengaku
bahwa hubungan mereka sesame penjual rokok sangat terjaga “ Ya sama-sama rekann
kerja kalau ada apa-apa ya di Bantu, ujar Mujiono dengan senyum simpulnya.
Suroto mengaku sangat senang berjualan di Malioboro sangat senang selain
orangnya ramah-ramah dia juga menemukan pengalaman yang berwarna-warni dan
walaupun tidak di kampungnya sendiri ia dapat bermasyarakat dengan baik,
sehiingga ia tetap semangat mencari nafkah demi menghidupi anak istrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar